PHINTAS Weekly Report Jun 13th, 2022
View PDF
13 Jun 2022

DOMESTIC MARKET REVIEW IHSG

[Resistance : 7200] [Pivot : 7100] [Support : 7000]

Indeks-indeks Wall Street dan Eropa melemah signifikan pada perdagangan Jumat (10/6). Pelemahan tersebut dipicu oleh kenaikan signifikan inflasi di AS ke level 8.6% yoy di Mei 2022 dari 8.3% yoy di April 2022 (perkiraan sebesar 8.3%). Di sisi lain U.S. Michigan Consumer Sentiment Prel. turun ke 50.2 di Juni 2022 dari 58.4 di Mei 2022. Keduanya mengindikasikan bahwa kenaikan harga lebih disebabkan oleh cost push ketimbang demand pull. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap dampak dari kecenderungan agresifitas the Fed dalam menaikan sukubunga terhadap outlook ekonomi AS.

Dipengaruhi hal di atas, IHSG diperkirakan melemah di awal pekan ini. Critical support level saat ini di 7000-7050 dan diperkirakan menjadi strong support IHSG, jika terjadi panic selling di awal pekan.

Dari dalam negeri, sentimen negatif berasal dari perlambatan pertumbuhan penjualan ritel Indonesia menjadi 8.5% yoy di April 2022 dari 9.3% yoy di Maret 2022. Akan tetapi, sejumlah data ekonomi domestik sebelumnya, seperti consumer confidence dan cadangan devisa relatif solid.

Pelaku pasar dapat memperhatikan peluang buy on weakness pada ASII, INCO, TLKM, SIDO, PGAS dan BSDE, serta potensi penguatan lanjutan pada INKP, BTPS dan BMHS.


POINTS OF INTEREST

• Indeks-indeks Wall Street dan Eropa melemah lebih dari 2% pada perdagangan Jumat (10/6).

• U.S. Inflation naik ke level 8.6% yoy di Mei 2022 dari 8.3% yoy di April 2022.

• U.S. Michigan Consumer Sentiment Prel. turun ke 50.2 di Juni 2022 dari 58.4 di Mei 2022.

• Critical support level saat ini di 7000-7050 dan diperkirakan menjadi strong support IHSG, jika terjadi panic selling di awal pekan. • Pertumbuhan penjualan ritel Indonesia turun menjadi 8.5% yoy di April 2022 dari 9.3% yoy di Maret 2022.

• Neraca Perdagangan Indonesia dijadwalkan rilis pada 15 Juni 2022.

• Top picks : ASII, INCO, TLKM, SIDO, PGAS, BSDE, INKP, BTPS dan BMHS


MARKET NEWS

BBYB PT Bank Neo Commerce Tbk

PT MAndiri AXA General Insurance (MAGI) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) telah melakukan penandatanganan kerja sama untuk memperluas layanan keuangan secara holistic dalam memberikan solusi perlindungan dimulai dari perlindungan kesehatan melalui berbagai kanal distribusi yang dimiliki oleh BBYB. Hal tersebut merupakan komitmen kedua perusahaan untuk memaksimalkan keunggulan produk dan ekosistem digital yang dimiliki keduanya dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam pengelolaan keuangan dan risiko.

ZINC PT Kapuas Prima Coal Tbk

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) optimis dapat mencapai target penjualan hungga Rp1.2 triliun pada tahun 2022. Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor, mulai dari harga komoditas yang masih stabil dan makro ekonomi yang kembali pulih serta Covid -19 yang semakin terkendali. Sebagai informasi, ZINC mencatatkan penjualan mencapai Rp204.5 miliar hingga Q1-22.

TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk

Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah menandatangani perjanjian kredit pinjaman berjangka sebesar Rp1 (satu) trilliun dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 9 Juni 2022. Tujuan perjanjian fasilitas tersebut adalah untuk mendukung kebutuhan umum Protelindo.

ESTA PT Esta Multi Usaha Tbk

PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) berencana melakukan penerbitan saham baru melalui rights issue sebanyak 1,599,230,769 lembar saham. Rasio yang ditawarkan 13 saham lama berhak mempunyai 33 HMETD. Selain itu, Perseroan juga akan menerbitkan waran dengan rasio 95 saham baru : 13 waran seri I. Harga pelaksanaan dari rights issue dan waran masing-masing sebesar Rp100.

AKRA PT AKR Corporindo Tbk

Salah satu komisaris PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yaitu Soegiarto Adikoesoemo telah membeli sebanyak 3,723,900 lembar saham AKRA di harga Rp1,103.31 per lembar saham pada 8 Juni 2022. Pembelian tersebut dilakukan untuk investasi. Pasca pembelian tersebut, maka kepemilikan saham Soegiarto Adikoesoemo di AKRA bertambah menjadi sebanyak 55,774,900 lembar saham atau 0.28%.